Bersama Direktur Sejarah |
Demi mengikuti acara Bimbingan Teknis Penulisan Sejarah yang diadakan oleh Kemendikbud Bidang Sejarah, aku yang saat itu sedang berada di Jambi memutuskan pulang ke Lampung. Begitu mengetahui email pemberitahuan bahwa aku lulus mengikuti bimbingan tersebut.
Bimbingan Teknis Penulisan Sejarah yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Sejarah berlangsung selama lima hari yaitu dari tanggal 19 s.d 23 Maret 2018 di Hotel Yunna, Teluk Betung, Bandar Lampung.
Senang rasanya bisa menjadi bagian acara yang sangat bermanfaat, bukan saja menambah ilmu pengetahuan, khususnya ilmu sejarah, tetapi bisa berkenalan dengan peserta dari berbagai macam disiplin ilmu dan juga berasal dari luar Provinsi Lampung, yaitu dari Kalimantan, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Batam, Sumatera Barat, Mojokerto, Solo, Pekanbaru, Bogor dan Jakarta.
Peserta Pria |
Acara dibuka oleh Direktur Sejarah Ibu Triyana Wulandari sekaligus memberikan materi kuliah umum tentang Melek Sejarah. Berikut adalah materi yang penulis sadur kembali berdasarkan paparan dari Ibu Triyana Wulandari.
Karakter suatu bangsa mengakar dalam sejarahnya dan sejarah juga bisa menjelaskan bagaimana terbentuknya suatu bangsa. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa yang berperan penting dalam menumbuhkan, menguatkan karakter dan identitas bangsa harus cakap memamahi sejarah atau bisa kita sebut sebagai Melek Sejarah. Melek sejarah juga mampu mengkokohkan integritas bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peserta Wanita |
Sebaliknya,
amnesia sejarah akan menghancurkan visi dan kesatuan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Untuk itu melek sejarah sangat strategis untuk kelangsungan
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi generasi penerus.
* Pengertian Melek Sejarah
8 Melek
sejarah adalah tujuan dari belajar sejarah.
= Orang
yang melek sejarah adalah orang yang berpengetahuan luas tentang masa lampau.
Pengetahuan yang mengkualifikasikan orang sebagai melek sejarah adalah
pengetahuan yang koheren, konseptual, dan penuh makna tentang masa lampau yang
berdasarkan pada penggunaan bukti sejarah yang kritis.
- Melek
sejarah juga dapat didefinisikan dalam pengertian tradisional yaitu orang yang
mampu menulis dan membaca. Dalam hal ini tujuan melek sejarah adalah memampukan
siswa dan masyarakat untuk membaca teks sejarah dengan kritis, menulis dengan penuh pengertian dan
permenungan, dan terlibat dalam diskusi-diskusi yang penuh makna mengenai masa
lampau.
0 Dalam
pengertian ini juga, melek sejarah berarti pemahaman yang mendalam tentang
peristiwa-peristiwa sejarah dan proses-prosesnya melalui keterlibatan aktif
dengan teks-teks sejarah.
Orang yang melek sejarah musti mampu berpikir historis.
Untuk berpikir historis orang harus mampu:
- Menentukan suatu peristiwa adalah suatu peristiwa yang signifikan (penting).
- Menggunakan bukti sumber primer.
- Mengidentifikasikan kesinambungan dan perubahan.
- Menganalisis sebab dan akibat.
- Mempunyai perspektif historis.
- Memahami dimensi etis dalam sejarah.
Melek sejarah dapat membantu siswa atau masyarakat menjadi
melek tentang disiplin ilmu sejarah dan isi sejarah. Siswa dan masyarakat harus
memahami bahwa pengetahuan sejarah bukanlah kumpulan fakta yang menunggu untuk
dihapal.
Pengetahuan sejarah berisi pemahaman tentang masa lampau
yang musti dikonstruksi dari berbagai informasi. Orang yang melek sejarah yang
menemui sumber primer memahami bahwa dokumen tersebut adalah suatu fragmen dari
masa lampau. Hal itu berarti atau tidak berarti bahwa sumber tersebut adalah
bukti yang berguna dalam menyusun argumen tentang apa yang telah terjadi dan
mengapa terjadi. Itu artinya pembelajaran sejarah bukanlah proses yang pasif.
Melek sejarah memerlukan keterlibatan yang aktif dengan
fakta, tujuannya adalah pemahaman yang konseptual tentang masa lampau dan
bagaimana masa lampau dihubungkan dengan masa kini. Untuk membangun pengetahuan
sejarah, siswa dan masyarakat harus mengenal apakah teks-teks sejarah itu,
bagaimana, dan mengapa teks-teks tersebut diciptakan.
Orang yang melek sejarah mengerti bahwa buku sejarah atau
film dokumenter di televisi itu adalah tafsiran seseorang dan bukanlah keseluruhan
kebenaran mengenai masa lampau.
Masyarakat yang melek sejarah dapat menilai keabsahan
klaim-klaim dalam peristiwa-peristiwa sejarah Indonesia. Mereka penuh pemahaman
dalam menangani perdebatan ini. Mereka dapat mempertanyakan sumber-sumber
sejarah. Mereka mengerti nilai catatan kaki. Singkatnya, mereka dapat
mendeteksi perbedaan-perbedaan antara penggunaan dan penyalahgunaan sejarah.
Sejauh ini, berdasarkan paparan singkat di atas dapat kita simpulkan bahwa, Melek sejarah
Indonesia adalah kecakapan dalam memahami sejarah Indonesia untuk memperkuat
karakter bangsa.
* Tujuan Melek Sejarah
Kita pasti pernah mendengar idiom seperti "Jangan Lupakan Sejarah", Kenapa kita tidak boleh melupakan sejarah? Nah berikut ini adalah tujuan dari melek sejarah, diantaranya adalah
- Mengembangkan pemahaman tentang diri/bangsa sendiri (identitas)
- Memperkokoh rasa nasionalisme
- Memperkuat integrasi nasional (bangsa dan wilayah Indoesia)
- Memberikan gambaran yang tepat tentang konsep waktu, ruang, dan masyarakat
- Membuat masyarakat mampu mengevaluasi nilai-nilai dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh generasinya.
- Mengajarkan toleransi
- Menanamkan sikap intelektual
- Memperluas cakrawala intelektual
- Mengajarkan prinsip-prinsip moral
- Menanamkan orientasi ke masa depan
- Memberikan pelatihan mental
- Melatih siswa dan masyarakat menangani isu-isu kontroversial
- Membantu mencarikan jalan keluar bagi berbagai masalah sosial dan perorangan
- Mengembangkan pemahaman internasional
* Program Melek Sejarah
Salah satu tujuan diadakannya Bimtek Penulisan Sejarah untuk masayarakat umum yang terutama bagi yang tidak berlatarbelakang disiplin ilmu sejarah adalah agar peserta bimtek bisa melek sejarah atau mengetahui nilai penting dari Sejarah Indonesia.
Berikut adalah program melek sejarah antara lain sebagai berikut:
- Penulisan buku sejarah (termasuk komik sejarah)
- Pengenalan sumber sejarah
- Workshop, diklat, bintek kesejarahan
- Seminar kesejarahan
- Kemah kesejarahan
- Olimpiade kesejarahan
- Media inspiratif kesejarahan (website, film dsb)
- Peringatan hari-hari bersejarah
- Digitalisasi kesejarahan
- Pameran kesejarah
- Festival kesejarahan
- Lawatan Sejarah
- Histrionik (drama, sandiwara, pawai sejarah, wayang, tablo, dan sebagainya)
- Fasilitasi kesejarahan
Kotabumi, 21 Maret 2018
Kalo sejarah sih suka banget saya mas. Cuman kalo disuruh mengingat tanggal atau waktu kejadian. Pusing saya kalo itu
BalasHapusNah bisa juga dengan cerita seru yg gak melulu hrs menghapal tanggal kejadian
HapusIni penting banget, apalagi di zaman now ini yg serba digital, pemanfaatan penyebarab info mengenai sejarah juga kudu digelutkan, biar semua bisa Melek Sejarah.
BalasHapusBener banget itu bro
HapusBimtek ini serat dengan ilmu dan gizi, saya ikut yang di Malang bulan Februari kemarin
BalasHapus