Senin, 30 Oktober 2017

Pengalaman Pertama Ke Rahmat International Wildlife Museum And Gallery



Mengunjungi kebun binatang adalah salah satu hal yang lumrah dilakukan oleh banyak kalangan baik dari wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara. Biasanya kita akan mengunjungi berbagai macam jenis binatang yang mengagumkan bersama keluarga, sahabat, teman dll. Biasanya juga yang kita kunjungi kebun binatang yang semua binatangnya masih hidup. Nah bagaimana kalau kita mengunjungi suatu kebun binatang yang binatangnya itu sudah mati dan di awetkan?

Satu hal yang tidak boleh terlupakan bagi kalian yang suka melakukan perjalanan adalah mengabadikan gambar menggunakan kamera, Nah untuk Kamera DSLR kalian bisa beli disini atau kalian ingin membeli berbagai kebutuhan yang kalian inginkan?, online shopping site Indonesia terpercaya satu ini bisa kalian jadikan tempat terpercaya buat segala macam kebutuhan kalian.




Pengalam pertama kali saya mengunjungi museum yang isinya adalah binatang yang telah diawetkan, tidak tanggung-tanggung jumlahnya lebih dari 2000-an binatang yang telah diawetkan. Sepintas muncul pikiran negatif ketika mengunjungi Rahmat International Wildlife Museum And Gallery ini, bagaimana tidak, binatang-binatang yang ada seperti dipaksa untuk diawetkan. Berbagai macam binatang dari penjuru dunia ada dalam museum ini.

Museum sebagai tempat belajar yang asik

Ternyata setelah saya bertanya-tanya pada petugas yang ada (semacam Guide, red) bahwa apa yang dilakukan oleh Rahmat Syah adalah suatu pekerjaan yang ilegal dan sangat bermanfaat untuk pengetahuan. Kita akan mengetahui berbagai macam binatang yang selama ini mungkin tidak pernah kita lihat. Semua binatang yang diawetkan adalah hasil dari berburunya ayah dari artis cantik Ralin Syah yang telah mendapatkan sertifikat internasional yang membolehkan untuk melakukan perburuan. Selain diperoleh dari berburu, binatang-binatang ini juga didatangkan dari kebun-kebun binatang yang koleksinya telah mati, Ketimbang busuk dan jadi bangkai, ide briliant Rahmat Syah untuk mengawetkannya. Sehingga bisa menjadi ilmu pengetahuan tentang binatang.


Kelompok Berbagai Jenis Burung

Pengunjung bisa menikmati pemandangan berbagai macam jenis binatang yang mungkin selama ini belum pernah dilihat. Kita akan disuguhkan berbagai binatang yang berada dalam satu ruangan yang masing-masing ruangan diberi judul semisal Kelompok Pheasants Of The World yang berisi berbagai macam jenis burung yang ada diseluruh dunia. 

Kita juga bisa terhanyut menyaksikan binatang yang hidup di Afrika Selatan dalam kelompok The African Big five yang berisi kelompok binatang besar yaitu Gajah, Banteng, White Rhino, Cheethah dan Singa.


Kambing Gunung

Yang sangat menarik bagi saya adalah kelompok Kambing yang hidupnya didataran tinggi atau gunung-gunung. Penataan yang sangat dibuat sealami mungkin sesuai dengan habitanya binatang yang ada dalam museum ini adalah bagian yang menarik dan patut diajungi jempol. Kita bisa melihat sekawanan Kambing Gunung yang benar-benar seperti melakaukan aktivitas naik dan turun gunung dalam kelompok The Goats Of Mountain.

Lain halnya dengan kelompok Cats Of The World, kita bisa melihat berbagai jenis Kucing dari yang paling bersahabat yaitu Kucing peliharaan, Kucing liar hutan, sampai dengan Kucing yang buas seperti Macan, Harimau, Chettah dan Singa.



Bagi yang ingin memacu adrenalin yang pastinya kalian tidak akan mau melakukkannya sendiri kecuali bersama teman-teman adalah memasuki ruangan gelap yang di desain khusus untuk pengunjung bisa menikmati suasan malam hari ketika kita berada di Hutan. Dalam ruangan khusus ini juga pengunjung akan mendengar backsound dari berbagai macam suara binatang malam seperti suara Burung Hantu yang membangkitkan bulu roma.


Bagi kalian yang ke Kota Medan, kalian harus mengunjungi Rahmat International Wildlife Museum And Gallery di Jalan. Letjend. S Parman No. 309, Medan Baru, Petisah Hulu, Medan, Sumatera Utara dengan hanya membayar tiket masuk Rp. 50.000,- kalian akan menikmati berbagai macam koleksi yang ada di dalamnya. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar