Kamis, 29 November 2012

Seri Percakapan BBM : Cinta itu Wanita Palsu dan Laki-laki Palsu

Mendung sempurna menutup langit. Hujan menguasai kotaku siang ini. Matahari, enatah kemana. Tempias hujan berembun di kaca jendela. Kerjaan kantor selesai, jam pulang masih beberapa jam kedepan. Semakin bosan, ingin membuat catatan tapi entah apa yang harus aku tulis. Kubuka bb-ku dan membaca recent updates disana. Hampir semua status teman-temanku sama rata, hujan. Beberapa display picture mereka pun bergambar hujan. Iseng aku membuat status. Beberapa menit kedepan status bb-ku “Dunia ini, penuh kepalsuan” langsung ada yang menyambar memberi komentar seperti gemuruh petir di luar sana yang sesekali menerangi langit.

Pram : Karena banyak wanita palsu dan laki-laki palsu mas, hahahahaha

Aku : Koq bisa?


Pram : Mau tau tah mas?

Baru kali ini ada teman bbm-ku yang menyatakan bahwa dunia ini terisi dengan wanita palsu dan lai-laki palsu. Benarkah? Putus cinta soal biasa, karena cinta emang begitu adanya. Hehehe, aku jadi ikut gila. Tapi bbm ini agaknya serius. Aku balik bertanya.

“Wanita palsu seperti apa?”
“Laki-laki Palsu seperti apa?”

Hujan di luar makin deras saja. Kupu-kupu liar tiba-tiba hinggap di meja kerjaku. Entah dari mana datangnya. Apa mungkin bakal ada tamu yah? Ah persetan dengan tamu, engga mungkin juga hujan-hujan ada tamu yang bertandang hanya sekedar ingin menanyakan harga barang yang aku jual di gudang kantor ini. Lagi asik-asiknya memperhatikan kupu-kupu liar, bbm-ku menjerit. Pikirku pasti balasan dari si Pram, ternyata bukan.

Devi : Koq buat status kayak gitu? Katanya mau nikah???

Aku : Apa hubungannya?

Aneh, pernikahan dengan sebuah status di bb emang bisa mempengaruhi sesuatu yah dalam diri kita? Engga habis pikir dah. Tepok jidat.

Devi : Ya, statusnya penuh dengan kepalsuan. Bagaimana dengan pernikahannya?

Itu sepenggal lagunya Tere kali. Nikah ya nikah, mana ada yang palsu. Duhhhhh tiba-tiba jadi iblis bertanduk dan bermuka merah jadinya. Malas ngeladenin hal yang Geje alias gak jelas. Aku tinggalkan saja dia, lagian ada suara lain yang barusan masuk di bb-ku.

Pram : Ooohhh ehghjeeemmmm. Mantep neh. Pasang ikon malu

Mulai geer dia, setelah sebelumnya aku bilang siapa tau namanya bakal masuk dalam bukuku yang selanjutnya. Padahal mah itu bohong pemirsah, hahahaha. Hanya sekedar memancing penjelasan dari apa yang dia katakan diatas sebelumnya. Yuk kita simak. Kuulangi lagi pertanyaanku yang tadi, “Wanita dan laki-laki  palsu itu apa?
“Wanita dan laki-laki yang selalu mencari cinta yang lain, walau pun mereka sebenarnya sudah mempunyai pasangan masing-masing.”

Penjelasan singkat dari Pram yang kubaca sambil mesem-mesem. Soalnya di akhir penjelasnnya itu dalam kurung ada tulisan seperti ini “Berhubung mau di tulis di buku makanya serius” hahahahaha. Artinya kalau saja aku tadi tidak memancingnya dengan iming-iming, maka obrolan ini tidak akan berjalan dengan lancar. Aku pikir, dalam dunia bukan hanya masalah cinta yang penuh kepalsuan. Lebih dari itu ada kawan. Bahkan dalam sastra pun, mungkin saja ada kepalsuan. Aku kejar lagi pernyataannya tadi dengan membuat sebuah contoh.

Pram : Orang yang mengkhianati cintanya itu bukan manusia, itu tak lebih dari kotoran yang ada dalam celana. Perselingkuhan terkadang menyakitkan bukan?
Contohnya artis-artis yang banyak mengkhianati cintanya sendiri.

Hadehhhhh, berkali-kali aku tepuk jidat membaca penjelasannya. Ini mah namanya curhat. Tapi baiklah demi kelancaran cerita ini, akhirnya aku lanjutkan dengan bertanya.

“Nah kalau ternyata cinta yang dimiliki itu ternyata bukan cinta sejatinya, gimana?”

Pram : Bukan berarti harus dikhianatikan?

Aku : Terus harus diapain? Apa aku harus bilang wow gitu biar keren. Hahahaha

“Yang membuat dia jadi palsu itu bukan cinta sejatinya, melainkan perbuatannya yang memalsukan cinta sejatinya. Gak usah di apa-apakan lagi kalau sudah seperti itu, namakan saja “Kotoran dalam celana”. Gak keliatan, tapi baunya kemana-mana”

Waduhhhh, kejam. Kalau pakai bahasa Bang Haji, Terlaluuuu. Kalau kotorankan keliatan? Terus, kenapa juga mesti dinamakan kotoran dalam celana?. Secepat guntur di luar sana aku membalas dan bertanya.

Pram : “Di dalam celanakan tidak keliatan. Weeekkksss”

Aku : Apa hubungannya cinta dan kotoran?

Pram : Karena sama menjijikkannya

Well, kira-kira pelajaran apa yang bisa kita ambil dalam contoh kasus seperti diatas. Bukankah cinta itu anugrah yah. Untuk hal ini aku gak setuju kawan. Cinta koq disamakan dengan kotoran. Aneh-aneh aja kawan satu ini.

Pram : Cinta itu seperti kotoran, bila dikeluarkan di tempat yang tepat jadi pahala. Bila dikeluarkan di tempat yang salah jadi bencana.

HAH??? Bingung jadinya. Koq masuk dalam ranah agama yah sepertinya. Hadehhh.

Aku : Apa iya kalau kotoran itu dikeluarkan di tempat yang tepat jadi pahala?

Pram : Ya iyalah, masa ya iya donk. Jangan makan kedondong, biar dong. Pasti itu.

Heran yakin bener neh anak dengan pernyataannya yang menurutku konyol, lebih konyol dari muridnya Sinto Gendeng. Seyakin hujan yang saat ini terus membanjiri kota Jakarta yang kocar kacir, hihihihihi.

Aku : koq bisa?

Pram : Kalau kotoran ditahan-tahan, itu namanya dzolim dengan perut kita. Nah dzolim sendiri adalah perbuatan yang apa bila kita lakukan jangankan mendapatkan pahala, yang ada dosa.

Setelah kupikir-pikir masuk logika juga. Jadi pelajaran hujan kali ini, aku mendapatkan satu pernyataan kalau cinta itu kotoran bila tidak sesuai dengan tempatnya. Tiba-tiba guntur hinggap di bbm-ku dan Devi menyahut dengan OOOOOO panjangnya dari seberang sana. Aku?? Hanya tepok jidat, menjiplak gaya Budi Doremi di iklan minuman.

Bandar Jaya, 29 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar