Selasa, 30 Juli 2013

MENULIS !!!. Siapa Takut.

Tiap kali ada informasi tentang kelas menulis saya selalu antusias dan berusaha mengikutinya, karena bagi saya saat ini kelas menulis atau komunitas menulis adalah tempat yang sangat cocok untuk saya mengasah kemampuan dalam menulis. Terlebih sudah beberapa bulan ini, rasanya saya sedang terkena sydrom malas yang sangat akut. Kelas menulis juga bisa dijadikan ajang wisata menulis sekaligus ajang silaturahim sesama penulis. Di kelas menulis kita bisa saling bertanya tentang masalah-masalah dalam menulis. Selain itu tentunya kita akan dapat ilmu dan kenalan baru.

Hujan deras tanpa spasi panjang terus menghiasi kota kelahiranku. Informasi kelas menulis yang diadakan oleh FLP Wilayah Lampung yang berlokasi di Aula Pertemuan Kantor Lampung Post digelar minggu ini. Suasana dingin seperti ini enaknya adalah bergelut dengan selimut tebal dan tidur seharian, apalagi hari libur dan dalam keadaan berpuasa pula. Tetapi demi menambah ilmu, akhirnya saya putuskan untuk mengikuti acara tersebut. Ramadan adalah bulan tarbiyah, artinya bila seseorang menuntut ilmu di bulan ini maka akan bertambah pahalanya dan bertambah pula pengetahuan tentunya. Amin.


Halangan cuaca tak menyurutkan niatku untuk menimba ilmu yang akan kudapatkan nantinya. Ada ungkapan yang sering kita dengar  bahwa tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Bahkan baginda Rasul SAW pernah mengatakan bahwa orang yang menuntut ilmu akan dimudahkan ke surga 

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا ، سَهَّلَ اللَّهُ بِهِ طِرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barang siapa merintis jalan mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga “ (HR. Muslim)

Acara sudah dimulai ketika saya sampai. Sebelumnya Mba Naqy sudah memberitahukan tempat pertemuannya. saya disambut bang Adian dan dipersilakan masuk olehnya. Pertemuan kali ini bisa saya anggap istimewa karena pematerinya datang dari Perancis. Sebenarnya beliau asli Indonesia yang kebetulan tinggal di negeri yang terkenal dengan maskotnya yaitu Menara Eifel, Rosita Sihombing namanya.

Materi-materi yang dipaparkan tetntunya berkaitan dengan menulis. Beliau juga menceritakan pengalaman - pengalamannya selama di negeri Napoleon Bonaparte itu. Suka dan duka juga jadi bagian kisah yang tak terlewatkan bagaimana hidup di negeri orang. Dari pengalamannya tersebutlah maka dia mampu menuliskannya dalam sebuah buku (salah satu bukunya yang sudah saya baca berjudul “Paris : Lumiere de l'amour).

Setelah pemateri memaparkan materi tentang menulis dan pengalaman – pengalamannya, selanjutnya adalah bagian terpenting menurut saya adalah pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta kelas menulis. Secara garis besar semua pertanyaan yang dilontarkan peserta menulis adalah sama yaitu bagaimana mengatasi hambatan-hambatan dalam menulis. Berikut yang bisa saya rangkum :

1. Bagaimana cara mengikat ide? 

Sering kali kita mendapatkan satu ide yang menurut kita bagus, tetapi susah menuangkannya. Ini kerap terjadi pada para calon penulis. Bila ide datang, maka cepatlah dituliskan. Begitu jawaban singkat dari Rosita Sihombing. Setelah kita catat, maka lanjutkanlah menulis dari modal dasar ide yang di dapat.

2. Apa yang perlu penulis lakukan bila ingin menulis dengan setting tempat di luar negeri agar apa yang ditulis bukan sekedar tempelan belaka shingga tulisan itu tidak hidup?

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh penulis untuk menghadapi masalah satu ini, yaitu dengan banyak membaca negara yang akan kita jadikan tempat setting tulisan kita, mencari informasi via internet atau jangan sungkan dan malu untuk banyak bertanya pada orang yang tinggal disana.

3. Bagaimana cara mengatasi kemandekan menulis pada saat kita sudah mulai menulis?

Menurut pendapat saya, pada saat kemandekan menulis terjadi maka yang perlu dilakukan oleh penulis adalah dengan beristirahat sebentar. Istirahat dalam hal ini bisa kita alihkan dengan kegiatan-kegiatan kecil seperti mendengarkan musik, membuka facebook, blog atau informasi lainnya di internet, main game juga bisa dilakukan asal jangan kebablasan. Hal ini bertujuan untuk merefresh kembali pikiran kita agar tidak buntu dan jenuh.

4. Bagaimana mengatasi rasa malas?

Banyak membaca sudah dilakukan, buku teori menulis habis dilahap dan sering ikut dalam kegiatan tulis menulis bukan berarti bisa menjadikan orang tersebut bisa menulis. Yang perlu dilakukan oleh seorang calon penulis adalah meluruskan niat dan memantapkan hati serta hilangkan rasa malas.

5. Kapankah waktu yang tepat untuk memulai menulis?

Menurut pendapat saya, waktu yang tepat untuk menulis adalah sekarang juga. Jadi apa yang kita baca, dengar, dan kita pikirkan bisa langsung kita tulis. Di akhir sesi pertanyaan ini Bang Adian memberikan sedikit tips dalam mensiasati hambatan menulis yang satu ini yaitu beliau menyarankan untuk meluangkan waktu menulis 1 jam dalam sehari selama 25 hari, terserah kapan waktu yang enak menurut kehendaknya masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mengatur kebiasaan alam bawah sadar kita agar bisa menulis secara berkelanjutan.


Finaly, secara jujur saya katakan bila mengikuti suatu acara apa pun termasuk dalam kelas menulis adalah adanya door prize. Hal ini bisa menjadikan peserta penulis tidak bosan dan tetap bersemangat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan semacam ini selanjutnya. Alhamdulillah dari semua hadiah yang ada saya kebagian mendapatkan satu buah gantungan kunci bergambar Monalisa tersenyum, lukisan terkenal buah karya Leonardo Da Vinci.

So, mari jadi bagian dari sejarah untuk bisa memberikan karya terbaik yang dikenang sepanjang masa dengan MENULIS.

Bacalah, maka kamu akan mengetahui dunia.
Tulislah, maka dunia akan mengetahui kamu
(Yandigsa)

Keterangan : Sumber foto diambil melalui http://edukasi.kompasiana.com/2013/07/29/temu-penulis-antar-negara-580619.html dan https://www.facebook.com/yandigsa










2 komentar:

  1. terima kasih kehadirannya benar-benar memberi energi semangat baru buat teman-teman FLP Cabang Balam. Keren banget, jangan lelah ya untuk berbagi, tulisan mantaaaaaaap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih dah mampir, dah ane edit tulisannya mba hehehehehe

      Hapus