Rabu, 19 Desember 2012

Seri Percakapan BBM : Tulalit, Tapi Cantik



Orkestra musik para kodok akan dimulai menggunakan notasi gregorian, jadul bangetkan kawan. Malam ini alam kembali menyetujui permintaan para kodok, mungkin alam merasa kasihan pada kodok-kodok yang mengemis sambil guling-guling di lumpur yang kotor agar alam menyetujui permintaannya. Dimulai dengan halilintar yang sejenak menerangi malam gelap, lalu turunlah hujan. Nah ada satu kodok cantik, waduh maaf salah, maksudnya gadis cantik yang ikutan bersenandung di tenggah rintik yang mulai menggila di akun pribadinya. Bila kodok memainkan notasi jadul, nah gadis satu ini pakai nada yang modern.

melodiku adalah semilir waktu
iramaku adalah semilir rindu
nyanyianku adalah semilir kasih
bila rindu tak bertepi, izinkan mimpi jiwa kita terbayang dalam alunan tidur panjang, suara bisingan angin menyandarkan keraguanku

Senin, 17 Desember 2012

Setiap Tempat Punya Cerita - Yandigsa

Minggu Pagi Di Tabek Indah



Ba’da Subuh. Matahari masih menyusun cahayanya satu-satu atau sedang mandi, sehingga belum juga ia menampakkan diri. Kutelusuri jalan kecil, tujuanku pagi ini adalah stasiun kereta api Kotabumi. Lampu-lampu rumah penduduk belum dipadamkan, tadi hari memang masih menyimpan kelam. Bergegas kulangkahkan kaki menuju stasiun yang jaraknya memerlukan sekitar lima menit dengan berjalan kaki dari rumahku. Aku tak ingin tertinggal.

Sesampainya di stasiun, ternyata pintu gerbang utama belum juga terbuka. Terpaksa aku harus berjalan sedikit kesamping agar bisa masuk dan duduk di kursi tunggu yang ada di stasiun ini. Sepi, hanya beberapa orang saja yang tampak dalam deretan tempat duduk di ruang tunggu. Jadwal weekend-ku kali ini adalah ingin menyegarkan pikiran dengan berkunjung ke salah satu tempat rekreasi keluarga yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di daerah Natar. Sebelumnya, dengan iseng dan tanpa rencana aku menghubungi seorang sahabat penulis di kota Bandar Lampung. Awalnya aku menanyakan apakah bisa aku meminta bantuan untuk dibelikan tiket seminar menulis yang diadakan oleh Birohmah Unila. Tetapi tanpa di duga beliau memberikan opsi lain yaitu ikut rombongan komunitas menulis Forum Lingkar Pena Wilayah Lampung yang mengadakan pertemuan di Tabek Indah. Awalnya sempat ragu untuk bisa hadir, sebab aku bukan anggota club kepenulisan populer tersebut.

Senin, 10 Desember 2012

Seri Percakapan BBM : Aku, Badri, dan Tikus Berjaket

Mati lampu. Diesel setelah diusahakan agar bisa hidup dan menjadi energi baru untuk menerangi kantor, malah gak bisa hidup. Entah security yang menghidupkan terlalu tolol atau mesin dieselnya yang ngambek tidak pada tempatnya ehhhh salah tidak pada waktunya. Pengap rasanya ruang bila dalam keadaan gelap. Otomatis AC pun mati. Senja mulai merayap pelan-pelan di langit. Ruangan ini tinggal dua orang tersisa. Aku dan salah satu seniorku. Semakin lama semakin tidak betah dibuat gelap. Ayam saja bila hari sudah mulai gelap pasti akan pulang, nah kalau ruangan gelap begini aku pun mengikuti cara ayam hendak pulang juga. Setali tiga uang, yang pasti bukan dapat hutang, seniorku juga punya keinginan dan rencana yang sama. Meski waktu belum menunjukkan jam pulang, tetapi pada akhirnya kami berdua sepakat untuk pulang lebih awal.

Seri Percakapan BBM : Misteri Kembang Arum



Desember tahun ini adalah tahun suka cita seluruh Katak yang ada. Mulai dari Katak hijau sampai dengan Katak bangkong yang segede anak anjing. Hanya satu Katak yang bersedih, yaitu Pangeran Katak. Sebab dia tidak bisa dicium oleh seorang gadis yang mencintainya dengan tulus. Hujan tanpa spasi yang membuat gadis itu enggan keluar menemui Pangeran Katak. Alhasil si pangeran nangis seharian lebih deras dari musim hujan. Menangisi nasib malangnya harus jadi hewan reptil selamanya, nah sedangkan aku menangisi kenapa yah si gadis cantik itu gak mau datang ke rumahku, padahal seikat Tulip dari Turki sudah aku siapkan buatnya. Hahahahha. Lebay.